Umbar Janji Manis, Cagub DKI Saling Sindir


Enam pasang Cagub DKI Jakarta
Jalurmaya.blogspot.com - Enam calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tak hanya berlomba mengumbar janji manis. Kesempatan tatap muka dalam sebuah acara debat juga membuat mereka tak tahan saling sindir.

Gambaran ini terekam dalam adu statement terakhir sebuah acara debat bertajuk tajuk 'Jakarta Mencari Pemimpin' yang berlangsung di Hotel Grand Melia, Jakarta, Minggu malam, 24 Juni 2012.

Fauzi Bowo misalnya. Calon gubernur incumbent ini menyindir calon lain yang menjanjikan perubahan Jakarta dalam tiga tahun. Ia mengatakan bahwa harapan dan keinginan publik tidak sederhana. Jangan menyederhanakan masalah Jakarta.

"Ini bukan forum yang pantas untuk menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk, apalagi mimpi belaka, saya yakin dan percaya masalah tidak selesai dalam satu hari, tidak selesai dalam tiga tahun," kata Foke.

Hendardji Soepandji pun kembali menyindir Foke dengan slogan Jakarta Berkumis (kumuh, berantakan dan miskin). Handardji mengatakan akan mengubah Jakarta agar tak Berkumis lagi.

"Kami akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta, seluruh fasilitas publik," ujarnya. "Juga membuat lapangan pekerjaan di sektor formal dan informal. Dengan menambah lapangan pekerjaan Jakarta tidak lagi kumuh berantakan, dan miskin," kata Hendardji.

Jokowi mengatakan akan mengubah Jakarta agar tak seperti pemerintahan saat ini. "Jakarta adalah kiblat pembangunan di negeri ini, dan akan diikuti daerah lain. Perubahan Indonesia harus dimulai dari Jakarta, kita harus segera mengubah angan-angan menjadi kenyataan," ujarnya.

Sementara Hidayat Nurwahid mengunggulkan pengalaman dia saat menjabat sebagai Ketua MPR. "Kalau Anda mencari pengalaman, pengalaman kami panjang, ketua MPR," ujarnya.

Sedangkan Faisal Basri yang merupakan calon gubernur independen menyindir calon gubernur lain yang berasal dari partai. "Sekarang jangan sia siakan hal ini, mari berdayakan bareng bareng warga, Jakarta milik warga Jakarta, Jakarta ini bukan rumah untuk politisi, partai, milik birokrat," ujarnya.

Alex Noerdin pun tak mau kalah dengan menyindir Foke atas kampanyenya pada pemilukada periode lalu. "Memang tidak boleh hanya janji, lima tahun lalu ada yang mengumbar janji tapi sampe sekarang belum ada yang tercapai," ujarnya.

"Visi kami mewujudkan Jakarta sebagai kota yang nyaman, berkelanjutan. Saat ini Jakarta adalah kota yang dicintai tapi tak layak huni. Ini menunjukkan kebobrokan. Biaya hidup semakin meningkat, tapi biaya hidup malah semakin melorot," kata Alex.


Silahkan Tinggalkan Komentar :