Nicolas Sarkozy (REUTERS/Charles Platiau )
"Saya bukanlah orang yang menghindar dari tanggungjawab. Bila kalah, maka sang pemimpinlah yang menerima konsekuensinya," kata Sarkozy seperti dikutip kantor berita Reuters. "Saya menerima semua tangggungjawab atas kekalahan ini," kata Sarkozy yang langsung berkomentar begitu mengetahui hasil pemungutan suara Pemilu presiden pada Minggu malam waktu setempat.
Selama berkampanye, dia sudah berjanji bakal keluar dari panggung politik bila kalah pemilu, termasuk menanggalkan posisi sebagai ketua Partai Uni Gerakan Populer (UMP) yang berhaluan konservatif. "Peran saya tidak akan sama lagi. Keterlibatan saya dalam kehidupan bermasyarakat di negara saya akan berbeda. Saya kini bersiap menjadi warga Prancis biasa," lanjut Sarkozy, yang menjadi presiden dari 2007 hingga 2012. Pelantikan presiden baru akan berlangsung akhir Mei 2012.
Kendati demikian, Sarkozy berjanji akan tetap memberi sumbangsih bagi Partai UMP. "Kalian masih bisa mengandalkan saya untuk mempertahankan pendirian dan cita-cita partai. Namun peran saya tidak akan lagi sama setelah 35 tahun berkiprah di politik dan selama 10 tahun mencurahkan hidup saya bagi jabatan tinggi negeri ini," kata Sarkozy.
Hasil penghitungan sementara mengungkapkan bahwa Hollande unggul dengan 51,8% dan Sakozy hanya 48,4% dari total suara. Pemilu babak final ini diikuti 80 persen dari rakyat Prancis yang punya hak pilih.
"Setelah Sarkozy berjanji akan tinggalkan politik, tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini selain berlibur," demikian kata PM Tukri, Tayyip Erdogan, mengomentari kekalahan Sarkozy.
Namun, bagi pengamat, kekalahan Sarkozy itu tidak terbilang memalukan. "Walau kalau tapi masih bisa mencetak skor 48 hingga 48,5 persen saat pemerintah di negara-negara lain justru langsung terjungkal oleh krisis ekonomi. Ini tidaklah memalukan," kata Alain Minc.
Sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/311213-kalah-pemilu--sarkozy-akan-tinggalkan-politik
