"Kalau kita bicara soal etika, dangdut pesisiran malah lebih parah, anak-anak kecil di bawah panggung melihat," kata Candra Malik, pegiat Kidung Sufi dalam diskusi Jelajah Budaya dengan tema 'Mendayakan Indonesia, Menginspirasi Dunia', di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UI, Selasa, 22 Mei 2012.
Melihat konteks tersebut, ia pun mempertanyakan apa yang menjadi penghalang bagi Lady Gaga untuk tampil di Indonesia. "Apa sih sesungguhnya?" ujarnya.
Selain polemik tentang konser Lady Gaga, dalam dikusi itu, Candra Malik yang juga pegiat budaya asal Solo menanggapi usulan pemerintah untuk melakukan sertifikasi seniman. Menurutnya, langkah itu dianggap tidak tepat.
"Adanya ide sertifikasi seniman yang diusulkan teman-teman di pemerintah ini ide aneh," katanya.
Menurut Candra Malik, berbagai pihak mempunyai definisi tentang budaya yang saling berlainan. Karena itu, perlu ada pendalaman kembali tentang makna budaya tersebut. "Ini bisa jadi kerjaan peneliti tentang makna budaya," katanya.
Candra Malik juga tidak sepakat bila ada pihak yang menganggap bahwa budaya Indonesia hilang akibat tergerus budaya dari luar negeri.
Karena itu, perlu ada usaha keras untuk melestarikan nilai-nilai budaya lndonesia yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan menggunakan bahasa Indonesia secara konsisten. "Kita tidak bisa bilang luar negeri yang buat itu," ujarnya. (umi)
Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/315963-dangdut-pesisir-lebih-parah-dari-lady-gaga